Wednesday, May 10, 2006

Jurus Ampuh Hindari Kanker

Gaya hidup yang salah tak pelak lagi timbulkan efek buruk bagi kesehatan tubuh. Bila Anda termasuk kelompok berisiko tinggi terkena kanker, sebaiknya simak beberapa cara menghindarinya.

Berhenti merokok Berbagai penelitian membuktikan bahwa rokok bertanggung jawab terhadap 1/3 kematian yang terjadi pada penderita kanker. Semakin banyak rokok yang dihisap, semakin tinggi pula risiko Anda terkena kanker.

Buah dan Sayuran

Makanlah lebih banyak sayuran dan buah Roti gandum, sereal, beras, dan kacang-kacangan juga jenis makanan yang dianjurkan. Kacang merah adalah sumber protein yang baik sebagai pengganti protein hewani. Hindari makanan berlemak Gantilah makanan berlemak dengan buah, sayuran, dan bebijian.

Cobalah makan dalam porsi yang cukup.

Pilih makanan yang dikukus atau direbus dibanding yang dibakar atau digoreng. Bila makan di luar, pilih makanan rendah lemak seperti ikan atau ayam, hati-hati dengan saus botol. Bila mengambil daging, pilihlah porsi kecil dan bebas lemak.Tingkatkan aktivitas fisik Ini penting untuk mempertahankan kebugaran dan kesehatan tubuh.

Olah raga dalam tempo sedang selama 30 menit, 4-5 kali seminggu, telah terbukti bisa menurunkan risiko kanker. Juga bisa menurunkan tekanan darah tinggi, mmepertahankan berat badan, dan meningkatkan mood. Olah raga Batasi konsumsi alkohol Konsumsi alkohol, apalagi dibarengi merokok, akan meningkatkan risiko kanker 2 kali lipat dibanding hanya merokok atau minum alkohol saja.

Hindari pancaran sinar matahari

Jumlah penderita kanker kulit semakin meningkat akhir-akhir ini. Menggunakan pelindung sinar matahari memang bisa berguna tapi tidak cukup mencegah terjadinya kanker kulit. Menggunakan busana yang bisa menutupi mungkin bisa ikut membantu. Gunakan warna cerah, seperti putih.

Jangan lupa topi dan kaca mata hitam.

Cari tahu sejarah kesehatan keluarga Beberapa jenis kanker tampaknya muncul dari keluarga sendiri. Seperti kanker payudara, usus, rektum, ginjal, ovarium, esophagus, kulit, dan pankreas. Dengan mengetahui sejarah kesehatan keluarga, paling tidak Anda akan lebih berhati-hati dan bisa menghindari faktor pencetus. Atau bisa lebih cepat melakukan pemeriksaan sehingga tidak terlambat ditangani.(susandijani)